CERITA PERTAMA
MEMILIH BUAT BERSEKOLAH KEMBALI
Kegagalan itu biasa, percaya Tuhan akan memberikan Jalan terbaik
******************************************************
2010-2014
Emak Jingga itu hobi mencoba beasiswa disana dan sini
Dua kali aplikasi beasiswa Australia Awards (http://www.australiaawardsindonesia.org/) gagal pada nadi awal. Mungkin si Emak pernah mendapatkan beasiswa ini sebelumnya untuk strata 2 nya, aturan dari beasiswa, bisa mencoba setelah 2x lama studi + 1 tahun mengabdi di institusi kerja kita, ataupun karena belum rezki ataupun bukan jalannya aj ya....
Emak pernah lulus beasiswa bergengsi Fullbright (http://www.aminef.or.id/) dua kali.
Tetapi gagal di titik nadi terakhir
Bukan tidak lulus wawancara, ataupun tes GRE (https://www.ets.org/gre/), sejenis tes ITP kalau di Indonesia, ataupun TOEFL iBT, tes toefl tapi dengan komputer semua tesnya dari Listening, Writing, Grammar dan Speaking
Tetapi tidak lulus karena tidak mendapatkan Letter of Acceptance (LOA) dari universitas terkemuka, atau surat diterima dari beberapa universitas yang Emak Jingga inginkan....
Sepertinya salah trik dech...
Setelah tanya sana tanya sini dengan para PhD emak rempong lainnya, cara mendapatkan LOA dari universitas yang kita inginkan itu ada beberapa nich bagi para calon PhD emak rempong:
1. Semakin tinggi Ranking Universitas itu, semakin sulit mendapatkan si LOA
2. Sebaiknya mencari supervisors dengan cara meminta rekomendasi dari teman yang bersekolah di Universitas tertentu, atau supervisor teman kita yang sedang bersekolah atau dosen dosen kita jikalau pernah bersekolah di luar negri ataupun dari jaringan kenalan kita melalui seminar internasional, jangan lupa minta kartu namanya ya, siapa tahu menjadi supervisor anda nanti
3. Mengukur diri....kemampuan kita dimana, hingga kita bisa mengukur diri Universitas mana yang akan kita pilih untuk perjalanan PhD yang cukup membutuhkan Mental BAJA dan Fisik Super, walau kita bukan SUPERWOMEN.
4. Memilih supervisor yang track recordsnya bagus itu baik, tetapi tahukah anda, biasanya mereka pun mempunyai banyak mahasiswa PhD lainnya so anda mau menjadi prioritas atau menjadi anak bawang diantara deretan mahasiswa PhD lainnya dalam satu supervisors
Kalau kata supervisor emak Jinga sekarang, dia melepaskan Universitas ternama di Australia, dan memilih Universitas lainnya, karena dia menjadi mahasiswa PhD pertama di universitas lainnya, sedangkan di Universitas ternama dia menjadi mahasiswa PhD ke 10-15 bagi supervisor di universitas tersebut
5. Ya, jalani saja, toh kegagalan itu bukan berarti akhir segalanya. Tuhan tahu batas kemampuan kita, mungkin tidak lulus di AMERIKA, AUSTRALIA, ya karena Emak Jingga akan berpetualang di Negri lainnya, yaitu SELANDIA BARU yang tingkat rasismenya sangat kecil sekali dan support yang luar biasa dari universitas yang dia pilih sekarang.
AKHIRNYA DAPAT BEASISWA, HORRAY!!!!
*****************************************
2014
Setelah perjuangan 5 tahun mencoba berbagai beasiswa, berujung kekecewaan, tiada angin tiada hujan
Aba Muhandas bilang, "bagaimana kalau emak Jingga ke Selandia Baru aja", kan film HOBBITTOWNnya dan LORDS of THE RINGsnya itu cantik sekali, dengan happynya si aba bilang...
Siapa tahu, kita bisa berpetualang plus emak sekolah, rezki Agni dan adeknya kelak juga ikut
Ya, saat ini Emak Jingga masih punya satu anak, Nusantara Agni, 1 tahun, mencoba beasiswa bergengsi dari negri Selandia baru, New Zealand ASEAN scholarship
Dengan bantuan seorang teman baik hati, Mawar, merekondasikan salah satu supervisornya untuk menjadi supervisor emak Jingga.
Ya dari sini cerita dimulai....
Percakapan tentang penelitian dimulai melalui email setelah ini, dan perjalanan mencoba beasiswa ke Selandia Baru pun di coba kembali
Proses seleksi beasiswa dari pemerintahan Selandia Baru cukup CHALLENGING, karena yang diterima hanya 50 orang dari seluruh Indonesia dan diutamakan untuk INDONESIA BAGIAN TIMUR, bukan PALEMBANG yang merupakan INDONESIA BAGIAN BARAT
"Bagaimana ini" "cuma 50 orang se Indonesia", aba, celoteh si emak? kemungkinan cukup kecil ya...
Aba santai saja menjawab, "coba aja sayang, mugi mugi rezki anak anak nanti"!!, nanti aba bantu isi aplikasinya, seperti biasa
Ya, si aba begitulah, pinter memotivasi, bantuin isi formulir beasiswa dll, tapi yang disuruh move ON itu istrinya....
MITOS satu terpecah, Perempuan itu harus selalu dibawah suami, untuk pendidikan, tetapi saat ini Emak Jingga pada posisi
"Perempuan Indonesia akan ditopang suami untuk menempuh pendidikan, walau pendidikan sang suami satu langkah dibawah sang istri "
O iya, emak Jingga mau berbagi informasi terkait kunci lulus beasiswa New Zealand Asean dan LOA di Auckland, Selandia Baru ya
1. Informasi beasiswa bisa didapatkan disini ya atau cukup cari di dunia maya dengan kata kunci New Zealand Asean Indonesia
(https://www.mfat.govt.nz/en/aid-and-development/scholarships/who-can-apply-for-a-scholarship-3/indonesia-scholarships-2/)
Proses seleksi :
**wawancara melalui telepone jika kita berada di luar Jakarta. Kita akan diwawancarai oleh 4-5 orang experts yang berbeda
**pengumuman beasiswa
**pre-departure, orientasi kesiapan keberangkatan
**kursus IELTS atau bahasa inggris disiapkan untuk yang belum mencapai nilai skor sesuai permintaan universitas, kursus di Jakarta atau Surabaya
**semua koordinasi lewat email dan telepon
2. Kalau bisa calon emak PhD sudah dapat surat tanda terima sementara (Unconditional Letter of Acceptance) dari universitas yang dituju, sebagai nilai plus plus ya
3. Pastinya sudah calon supervisor atau pembimbing thesis akan selalu lebih baik, karena kita perlu mengajukan proposal singkat ketika mendaftar ke universitas yang kita tuju. Lebih asiknya, jikalau proposal yang kita ajukan itu sudah sesuai konsultasi dengan calon pembimbing kita
4. Percayalah, calon supervisor anda sangat membantu dalam mendapatkan surat kunci LOA, karena jaringan internal dia kuasai
5. Jalani aj dan berdoa, tawakal
No comments:
Post a Comment