Tuesday, June 2, 2015

INDONESIANA di MELBOURNE





Berada di Melbourne, Victoria, Australia, bukan berarti kita lupa diri sebagai Warga Negara Indonesia.Bahkan kata ummi, ketika kita berada di negara orang, rasa kebangsaan atau nasionalisme lebih kuat, loh! Apalagi kalau dengan lagu, Tanah Air ciptaan Ibu Soed.

Tanah Air
By: Ibu Soed


Tanah air ku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidakkan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai
Walaupun banyak negeri kujalani
yang mahsyur permai di kata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah ku rasa senang
Tanah ku tak kulupakan
Engkau kubanggakan
Tanah air ku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidakkan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai
Banyak kegiatan bernuansa Indonesiana yang Queen saksikan di Melbourne, Australia selama menemani ummi kuliah, antara lain Upacara 17 Agustus, Pelaksanaan Pemilu, Festival Indonesia,  dan Pentas Tari Saman. Kali ini, Queen akan cerita sedikit pengalaman Queen tentang Indonesiana di negeri Kangguru ya, teman-teman.




A.   Upacara 17 Agustus, Merdeka!

Queen mau upacara dulu nich!!! Teman-teman, upacara 17 Agustus dilaksanakan setiap tahunnya di kedutaan besar (kedubes) Indonesia di Melbourne, tepatnya di 72 Queens street, Melbourne 3004. Peserta upacara tidak hanya warga Indonesia, baik mahasiswa, warga Indonesia yang telah menjadi warga Negara Australia, pekerja Indonesia di Melbourne, tetapi juga perwakilan anak-anak sekolah di Melbourne, Australia. Upacara dilaksanakan penuh hikmat seperti di Indonesia, dimulai dari pengibaran bendera, bernyanyi Indonesia raya, kata sambutan dan sebagainya. Setelah upacara selesai, Queenmenghampiri anak-anak Australia yang datang pada upacara 17 Agustus, dan ternyata mereka bisa berbahasa Indonesia walaupun hanya beberapa patah kata., Satu, Dua, Tiga, Empat……..Selamat Pagi, Selamat Makan, Nama saya……celoteh anak-anak Ozzie menunjukkan kemampuan bahasa Indonesianya.  Mereka menjelaskan ke Queen bahwa  mereka ada pelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Wah!
VOCABULARY
(KOSAKATA)

Hunting          : Berburu
Take Away      : Membawa pulang


Serunya lagi, kalau habis upacara bendera, hunting kuliner Indonesia di halaman kedubes, murah meriah. Queen melihat banyak jajanan, dari sate ayam, lontong sayur, kue khas Indonesia, pecel lele, somay, bakso,  empek-empek, gorengan, es cendol, es doger dan masih banyak jajanan lainnya, yang umummnya ditawarkan dengan harga murah yaitu sekitar AUS $ 3-5. Tak lupa, Queen meminta ummi, untuk take away beberapa makanan kesukaan Queen, ada yang bisa menebak? Hmm.. Empek-empek, somay dan es cendol, nikmatnya!Sekali Merdeka Tetap Merdeka!

B.    Pemilu Di Melbourne, Nyoblos Yuk!

Queen harus bangun pagi, nih! Ada Pemilu (Pemilihan Umum) presiden, dan anggota legislatif di Indonesia. Ummi bilang, walaupun kita tidak sedang berada di Indonesia, kita tetap melaksakan kewajiban sebagai Warga Negara Indonesia (WNI)untuk menggunakan hak pilih. Say No To Golput!
VOCABULARY
(KOSAKATA)

Say      : Katakan
No       : Tidak
To       : Kepada/pada
Golput : Golongan Putih (sebutan untuk yang tidak menggunakan hak pilih)
Resident: Penduduk
Volunteer : Relawan
Flag     : Bendera

Pada06:00 am, banyak orangantri didepanKonsulatIndonesia,72 Queens street, Melbourne 3004. Masyarakat Indonesia baik yang sudahpermanentsresidents di Australia, mahasiswa Indonesia, pengunjung Indonesiasangat antusiasuntuk datang ke Pemilu ini. Pemilu PresidendiKonsulatIndonesia daripukul 09:30amsampai 01.00pm diMelbourne.Di sini juga, pastinya Queen bisa jajan khas Indonesia dengan harga murah. Ada teman ummi yang hanya berkunjung sementara di Melbourne, tante Fatmawati dkk, mereka cukup menunjukkan paspor mereka, dan datang 1 jam lebih awal.
Tim Komisi Pemiihan Umum (KPU), pengawas pemilu di sini, umummya para volunteers dari mahasiswa maupun permanent resident Indonesia di Melbourne dan tentu saja staff dari kedubes RI. Ummi nyoblos dulu ya, Queen tunggu diluar sambil menghabiskan batagor dan es doger. Hihi.

C.    Festival Indonesia di Federation Squares

Ketika Queen di Melbourne, Queenmelihat banyak flag merah putih, bendera kebangsaan Indonesia yang berjejer di Federation Square. Ada apa ya?Wah, di Melbourne sedang menyelenggarakan Festival Indonesia di Federation Square, asyik! Festival Indonesia merupakan ajang Indonesia untuk mempromosikan pariwisata dan perdagangan Indonesia di Melbourne. Festival ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan antara kedua negara, loh.
Biasanya festival Indonesia dilaksanakan setiap tahun atau dua tahun di Melbourne dengan berbagai tema dan Provinsi di Indonesia yang diangkat. Queen dan ummi berangkat dari rumah, siap-siap menonton pargelaran seni Indonesia dan menikmati jajanan Indonesia di sepanjang pinggir Yarra River. Sesampainya di  Federation Square, wah sudah banyak orang-orang yang lesehan menonton pargelaran Indonesia, mulai dari tari Saman, tari Piring, Tari Jaipong, Tari Kipas, permainan angklung dan pementasan seni lainnya khas Indonesia. Pementas seni, rata-rata langsung datang dari Indonesia loh, ada juga para pementas seni dari Melbourne bahkan ada pementasan angklung yang dilakukan oleh WN Australia yang tertarik dengan Indonesia.
Para warga lokal, Australia dan keturunannya, wisatawan asing, dan terutama Queen dan teman-teman sebagai WN Indonesia asli antusias sekali melihat Festival Indonesia ini.Walau matahari mulai terik, mereka telah menyiapkan topi atau penutup kepala lainnya. Ada juga layar besar di Federation Square, jadi kita tetap bisa nonton dari kejauhan kalau kita tidak bisa duduk di depan panggung langsung. Di sini banyak juga oleh-oleh khas Indonesia, seperti Baju Batik, cincin batu alam, blankon dan souvenir lainnya khas Indonesia. Queenlapar teman-teman, kami lalu berjalan ke belakang panggung Festival Indonesia.Wah, sepanjang jalan di pinggir Yarra River, banyak tempat jajanan khas Indonesia. Kali ini, Queen beli bakso AUS $ 7 dan es teller AUS $3, sambil lesehan di pinggir Yarra River.  Sedap!












 

D.   Belajar Menari Saman dari Aceh


Ummi diajak teman-temannya belajar tari Saman untuk pementasan di kegiatan Indonesia di Latrobe University, Bundoraa, Melbourne, Victoria. Ummi yang tidak bisa menari, jadi belajar tari Saman. Demi Indonesia, ummi ikut deh. Latihan menari dilakukan di beberapa rumah teman ummi yang punya ruang tamu yang lumayan luas, terkadang latihan di halaman kelas di malam hari, sepi, jadi tidak mengganggu kegiatan kelas di gedung University of Melbourne. Hanya beberapa kali, ummi ikut latihan, ummi udah bisa praktekkin tari nya nih, walaupun kadang ummi kena tangan teman ummi lainnya karena salah gerakan atau kurang cepat. Hihi.
Menarinya sih tidak sampai 10 menit, tetapi Queen ikut ummi latihanberhari-hari di sela-sela kuliah ummi. Queen ikutan juga nih, bagian kasih kode dengan teriakan khasnya, CIAAAA! .hebat juga ya teman-teman ummi menari saman dari gerakan lambat ke cepat dan cepat sekali sambil bernyanyi.
Pagelaran di Universitas Latrobe di Bundora pun tiba.Butuh 1 jam lebih dari kota Melbourne menuju Bundora dengan Tram. Queen duduk paling depan deh, nonton ummi dan teman-teman menari. Sesama mahasiswa Indonesia ummi dan teman-temannya membantu teman-teman mahasiswa di Latrobe University nich, dalam rangka deklarasi organsisasi KILAT di sini untuk mengumpulkan mahasiswa Australia ataupun Negara lain yang tertarik belajar Bahasa Indonesia. Setelah itu, ummi dan teman-temanya, tante Vera, Rifi, Devi, Najmah, Sari(trainer), Bonita, Zubeth (manager), Ika, Titin, mendengarkan deklarasi KILAT lalu menyantap makanan ringan.
VOCABULARY
(KOSAKATA)

Exhibition       : Pameran
Centre             : Pusat

Oh iya, teman-teman ummi juga dapat tawaran menari dari Kedubes RI untuk pameran International Travel Expo dari berbagai negara di Melbourne Exhibition Centre termasuk Indonesia. Lumayan, dapat bayaran juga nih buat tambahan kostum tim Saman di Melbourne, yang dibuat sendiri oleh tante Ika, Indah Zubaidah dan kawan-kawan, kreatif ya teman-teman!

No comments:

Post a Comment