Berada
di Melbourne, Victoria, Australia, bukan berarti kita lupa diri sebagai Warga
Negara Indonesia.Bahkan kata ummi, ketika kita berada di negara orang, rasa
kebangsaan atau nasionalisme lebih kuat, loh! Apalagi kalau dengan lagu, Tanah
Air ciptaan Ibu Soed.
Tanah Air
By: Ibu Soed
By: Ibu Soed
Tanah
air ku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidakkan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidakkan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai
Walaupun banyak negeri kujalani
yang mahsyur permai di kata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah ku rasa senang
Tanah ku tak kulupakan
Engkau kubanggakan
yang mahsyur permai di kata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah ku rasa senang
Tanah ku tak kulupakan
Engkau kubanggakan
Tanah air ku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidakkan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidakkan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai
Banyak kegiatan bernuansa Indonesiana yang Queen
saksikan di Melbourne, Australia selama menemani ummi kuliah, antara lain
Upacara 17 Agustus, Pelaksanaan Pemilu, Festival Indonesia, dan Pentas Tari Saman. Kali ini, Queen akan
cerita sedikit pengalaman Queen tentang Indonesiana di negeri Kangguru ya,
teman-teman.
A. Upacara 17 Agustus, Merdeka!
Queen mau upacara dulu
nich!!! Teman-teman, upacara 17 Agustus dilaksanakan setiap tahunnya di
kedutaan besar (kedubes) Indonesia di Melbourne, tepatnya di 72 Queens street,
Melbourne 3004. Peserta upacara tidak hanya warga Indonesia, baik mahasiswa, warga
Indonesia yang telah menjadi warga Negara Australia, pekerja Indonesia di
Melbourne, tetapi juga perwakilan anak-anak sekolah di Melbourne, Australia.
Upacara dilaksanakan penuh hikmat seperti di Indonesia, dimulai dari pengibaran
bendera, bernyanyi Indonesia raya, kata sambutan dan sebagainya. Setelah
upacara selesai, Queenmenghampiri anak-anak Australia yang datang pada upacara
17 Agustus, dan ternyata mereka bisa berbahasa Indonesia walaupun hanya
beberapa patah kata., Satu, Dua, Tiga, Empat……..Selamat Pagi, Selamat Makan,
Nama saya……celoteh anak-anak Ozzie menunjukkan kemampuan bahasa Indonesianya. Mereka menjelaskan ke Queen bahwa mereka ada pelajaran bahasa Indonesia di
sekolah. Wah!
VOCABULARY
(KOSAKATA)
Hunting :
Berburu
Take Away : Membawa
pulang
|
B.
Pemilu Di Melbourne, Nyoblos Yuk!
Queen harus bangun pagi, nih! Ada Pemilu (Pemilihan Umum)
presiden, dan anggota legislatif di Indonesia. Ummi bilang, walaupun kita tidak sedang
berada di Indonesia, kita tetap melaksakan kewajiban sebagai Warga Negara
Indonesia (WNI)untuk menggunakan hak pilih. Say No To Golput!
VOCABULARY
(KOSAKATA)
Say : Katakan
No : Tidak
To :
Kepada/pada
Golput :
Golongan Putih (sebutan untuk yang tidak menggunakan hak pilih)
Resident: Penduduk
Volunteer : Relawan
Flag : Bendera
|
Tim Komisi Pemiihan Umum (KPU), pengawas
pemilu di sini, umummya para volunteers dari mahasiswa maupun permanent
resident Indonesia di Melbourne dan tentu saja staff
dari kedubes RI. Ummi nyoblos dulu ya, Queen tunggu diluar sambil menghabiskan
batagor dan es doger. Hihi.
C. Festival Indonesia di Federation Squares
Ketika Queen di Melbourne,
Queenmelihat
banyak flag merah putih, bendera kebangsaan Indonesia yang berjejer di
Federation Square. Ada apa ya?Wah, di Melbourne sedang
menyelenggarakan Festival Indonesia di Federation
Square, asyik! Festival Indonesia merupakan ajang Indonesia untuk mempromosikan
pariwisata dan perdagangan Indonesia di Melbourne. Festival ini juga bertujuan untuk mempererat
hubungan antara kedua negara, loh.
Biasanya festival Indonesia dilaksanakan setiap
tahun atau dua tahun di Melbourne dengan berbagai tema dan Provinsi di
Indonesia yang diangkat. Queen dan ummi berangkat dari rumah, siap-siap
menonton pargelaran seni Indonesia dan menikmati jajanan Indonesia di sepanjang
pinggir Yarra River. Sesampainya di Federation Square, wah sudah banyak orang-orang yang lesehan menonton pargelaran
Indonesia, mulai dari tari Saman, tari Piring, Tari Jaipong, Tari Kipas,
permainan angklung dan pementasan seni lainnya khas Indonesia. Pementas seni,
rata-rata langsung datang dari Indonesia loh, ada juga para pementas seni dari
Melbourne bahkan ada pementasan angklung yang dilakukan oleh WN Australia yang tertarik dengan Indonesia.
Para warga lokal,
Australia dan keturunannya, wisatawan asing, dan terutama Queen dan teman-teman sebagai WN
Indonesia asli antusias sekali
melihat Festival Indonesia ini.Walau matahari mulai
terik, mereka telah menyiapkan topi atau penutup kepala lainnya. Ada juga layar
besar di Federation Square, jadi kita tetap bisa nonton dari kejauhan kalau
kita tidak bisa duduk di depan panggung langsung. Di sini banyak juga oleh-oleh
khas Indonesia, seperti Baju Batik, cincin batu alam, blankon dan souvenir
lainnya khas Indonesia. Queenlapar teman-teman, kami lalu berjalan ke belakang
panggung Festival Indonesia.Wah, sepanjang jalan di pinggir Yarra River, banyak tempat jajanan khas
Indonesia. Kali ini, Queen beli bakso AUS $ 7 dan es teller AUS $3, sambil lesehan di pinggir Yarra
River. Sedap!
D. Belajar Menari Saman dari Aceh
Ummi diajak teman-temannya belajar tari Saman
untuk pementasan di kegiatan Indonesia di Latrobe University, Bundoraa,
Melbourne, Victoria. Ummi yang tidak bisa menari, jadi belajar tari Saman. Demi Indonesia,
ummi ikut deh. Latihan menari dilakukan di beberapa rumah teman ummi yang punya
ruang tamu yang lumayan luas, terkadang latihan di halaman kelas di malam hari, sepi, jadi tidak
mengganggu kegiatan kelas di gedung University of Melbourne. Hanya beberapa kali, ummi ikut
latihan, ummi udah bisa praktekkin tari nya nih, walaupun kadang ummi kena
tangan teman ummi lainnya karena salah gerakan atau kurang cepat. Hihi.
Menarinya sih tidak sampai 10 menit, tetapi Queen ikut ummi latihanberhari-hari di sela-sela
kuliah ummi. Queen ikutan juga nih, bagian kasih kode dengan teriakan khasnya, CIAAAA! .hebat juga ya
teman-teman ummi menari saman dari gerakan lambat ke cepat dan cepat sekali sambil
bernyanyi.
Pagelaran di Universitas
Latrobe di Bundora pun tiba.Butuh 1 jam lebih dari kota Melbourne menuju Bundora dengan Tram. Queen duduk paling depan
deh, nonton ummi dan teman-teman menari. Sesama mahasiswa Indonesia ummi dan teman-temannya membantu teman-teman
mahasiswa di Latrobe University nich, dalam rangka deklarasi organsisasi KILAT di sini untuk
mengumpulkan mahasiswa Australia ataupun Negara
lain yang tertarik belajar Bahasa Indonesia. Setelah itu, ummi dan
teman-temanya, tante Vera, Rifi, Devi, Najmah, Sari(trainer), Bonita, Zubeth
(manager), Ika, Titin, mendengarkan deklarasi KILAT lalu menyantap makanan
ringan.
VOCABULARY
(KOSAKATA)
Exhibition :
Pameran
Centre : Pusat
|
No comments:
Post a Comment