Friday, June 19, 2015

Queency di Belanda

AMSTERDAM, horee









Belanda, siapa yang tak kenal dengan negri kincir angin ini....negri bunga tulip (walaupun aslinya bunga Tulip ini dari Turki ya teman-teman), negri Kanal karena terbentang saluran air sepanjang Belanda, Negri di bawah laut, karena letaknya lebih rendah dari air laut, negri 'red light district' (orang dewasa aj)


Kali ini queen berkesempatan menemani ummi, horray, 3 minggu di Belanda....Musim semi menuju Summer...

Ummi berkesempatan mengikuti short course atau kursus singkat tentang Sexual Reproductive Health including HIV/AIDS course at Royal Tropical Institute dengan beasiswa NFP(netherland felllowship partnership) dari Belanda. kata ummi, apply cukup online kok, coba lihat di link ini ya 'http://www.nesoindonesia.or.id/beasiswa/netherlands-fellowship-programme-nfp'. Ini aplikasi kedua ummi yang diterima NFP, aplikasi pertama gagal. Jadi ummi coba lagi ni dengan short course yang berbeda dari aplikasi pertama (GIS), Alhamdulillah lulus dan bahagianya Queen bisa ikutan......




Pesawat emirat membawa Queen family dari jakarta,transit di dubai lalu ke schipol airport. Queen terbang lebih dari 10.000 miles, dan 15 jam di dalam pesawat, sungguh perjalanan melelahkan. Teman Ummi, tante Indah Mutia, teman sewaktu kuliah di melbourne meluangkankan untuk menjemput Queency.  Eh kagetnya, ternyata imigrasi di Belanda tidak seketat waktu queen di Melbourne, ambil koper dan langsung dech, queen ketemu tante Indah.

Rencana tante Indah mau ajak kami untuk naik transportasi umum, tetapi lihat bawaaan alias koper ummi yang super duper, akhirnya kami naik taksi dech, karena harus mampir dulu ke KIT untuk ambil kunci apartemen lalu ke apartemen......Sesampainya di akomodasi kami, di  DUWO apartemen di Amslevein 102,  Queen langsung heran lihat tagihan taksi. hampir 1 juta rupiah dari AIrport ke akomodasi...hadeuhhhh alias 80 Euro. Untunglah dapet diskon dech, jadi cuma bayar 60 Euro alias 800 ribuan....Ini bisa tobat nasuha naik taksi di Belanda. Padahal, queen bisa naik bus 37 ke Amstel Station, lalu naik Metro 51 ke Amstelveen dan stop di Uilenstede, dan ongkosnya hanya kisaran 10 Euro.


Lupakan soal Euro tadi coz Queen ngantuk berat ni.....padahal masing siang bolong. Tante Indah menjelaskan, kalau di waktu Indonesia, sekarang lagi malam...jadi wajar aja Queen ngantuk, karena masih jet lag, istilah untuk belum bisa beradaptasi dengan perbedaan waktu antara Indonesia dan Belanda. Hari yang melelahkan, kami makan rendang dulu, yang dibeli yai queency dari restoran Padang dekat rumah. Kebayang Rendang aja lolos kalau ke Belanda....dan jangan coba coba bawa rendang ke Australia ya, nanti berakhir di Kotak Sampah di Bandara waktu pemeriksaan koper koper kita......


Besok ummi sudah harus siap siap ke kampus KIT ni...mari kita istirahat dulu ya teman-teman. Queen ndak bisa tidur ummi, ini kan musim panas tetapi tetap aja Queen kedinginan, jadi jam 2 malam di sini, sama dengan jam 7 pagi di Indonesia...QUeen usaha tidur dulu ya ......

Besok ummi dan tante Gloria dan Bahati, teman umi dari Afrika, harus kekampus dan pastinya harus naik transportasi umum, rute udah ditangan ummi, naik metro no 51 dan stop di Waterloplein dan lanjut dengan tram n0 9 menuju KIT. mari tidur...........












No comments:

Post a Comment