Tuesday, June 2, 2015

Lebaran di Melbourne, Minal Aidin Wal Faizin



Lebaran di Melbourne, Minal Aidin Wal Faizin

 


Setelah puasa, mari kita rayakan kemenangan kita dengan merayakan lebaran.Sayangnya, ada beberapa teman ummi tidak libur kuliah atau kerja karena hari lebaran umat Islam belum dijadikan hari libur bersama di Australia.  Tapi beberapa organisasi Islam di sinisedang dalam proses melobi pemerintahan Melbourne mengenai hal ini, semog kedepan hari raya Ied bisa dijadikan sebagai hari libur bagi pemerintah di sini seperti halnya perayaan besar agama lain. Aamiin. Biasanya, buat yang kerja ataupun kuliah pada saat itu, mereka tetap harus beraktifitas seperti biasanya. Tapi beberapa teman-teman ummi Queen yang kerja di sini, tetap bisa menikmati hari raya di sini dengan mengambil cuti ditempat kerjanya, ataupun teman-teman ummi yang mahasiswa jika ada kuliah dipagi hari tetap ikut shalat Ied dengan izin kuliah. Beda banget ya sama di Indonesia, kita bisa puas liburan di hari raya Ied Fitri.
Alhamdulillah, Ied saat itu bertepatan pada hari Minggu, jadi halangan untuk merayakan IED berkurang. Di sini, teman-teman juga memaanfaatkan hari raya ini buat open house dirumahnya, atapun menghadiriFestival Ied di Broadmedos ataupun berkunjung ke Tulip Festival tempat lainya.
Ohiya teman-teman, di sini takbiranya hanya bisa terdengar di dalam masjid atau aula yang dijadikan tempat untuk shalat Ied, jadi aturannya sama seperti azan yakalau di Melbourne, tidak boleh buat keributan yang menggangu orang lain. Kita bisa shalat Ied di setiap Masjid di Victoria. Terdapat lebih dari 30 masjid di sini yang dibangun oleh komunitas Islam seluruh dunia. Ada juga yang menyulap gedung-gedung laindi sini untuk dijadikan tempat shalat Ied, seperti Sport hall di Universitas Melbourne dan Westall secondary Collegesehinga menjadi tempat yang strategis untuk masyarakat Indonesia yang tinggalnya di daerah sekitar North West dan South East Melbourne, Victoria. Shalat ied di tempat ini diorganisir oleh pengajian komunitas Indonesia.
            Queen dan ummi shalatnya di Sport Hall Universitas Melbourne. Pengajian Pbrunswick setiap tahunya menyewa sport center di universitas ini untuk pelaksanaan shalat Ied. Lebih kurang 1000 jamaah datang setiap tahunya, dari mahasiswa Indonesia, orang Indonesia yang sudah jadi warga negara Australia, orang Indonesia yang menikah dengan orang Australia, orang Australia Muslim, dan orang Muslim dari negara lain seperti Malaysia, Pakistan, Bangladesh dan lain sebagainya. Shalat Ied sendiri dimulai pada pukul 7.45 pagi. Sebelum shalat dimulai, ada pengumuman tentang zakat dan informasi lainya dan Setelah shalat, acara dilanjutkan dengan ceramah agama dengan menggunakan 2 bahasa, Indonesia dan Inggris dan acara selanjutnya makan-makan.
VOCABULARY
(KOSAKATA)

Winter                        : Musim Dingin
Community     : Komunitas
Spring             : Musim Semi
Turkey                        : Turki
Secondary college       : SMA
Handphone     : telpon genggam
Sport hall        : Gedung olahraga
Show               : pertunjukkan
Nasheed          : Nasyid/lagu islami
Reptile             : Binatang Reptil
Take away      : bawa pulang
Finance           : keuangan


Serunya, ketika Queen shalat Ied di sana, sehabis shalat, berbagai makanan Indonesia tersedia di luar sport hall. Semua makanan merupakan hasil sumbangan dari teman-teman Indonesia. Makanan yang bisa ditemui sama seperti di Indonesia mulai dari Ketupat, nasi, opor, ayam goreng, telur balado, sambal hati, buah, dan cemilan-cemilan seperti bolu, empek-empek, pizza, dadar gulung, es buah dan sebagainya. KerinduanQueen akan suasana lebaran di Indonesia akan terobati kalau kita datang ke shalat Ied yang dikelola oleh orang Indonesia. Serunya lagi, makanan masih sangat berlimpah setelah semua orang makan, jadi kita bisa take away (bawa pulang makanan-makanan tersebut kerumah). Ummi dan teman ummi, amma Arie Ika Susanty,  kebagian bawa kuat ketupat sepanci, telur petis, sambel hati, dan nasi, Alhamdulillah, jadi ummi bisa cuti masak buat 3 hari. Makasih ya panitia! Hihi.
Tapi sedihnya, Queen harus jauh dari kakek-nenek di Jambi dan Palembang, jadi nggak bisa dapat uang lebaran deh. Eh, maksud Queen nggak bisa minta maaf secara langsung sama kakek nenek, hanya lewat telepon saja. Jadi,Queen beli kartu khusus buat nelpon kakek nenek supaya bisa ngobrol lama karena kalau pakai pulsa handphone, pulsa berkurang cepat.
Oh iya, teman-teman, komunitas muslim lokal di sana mengadakan festival Ied setiap tahunya di Broadmeadows Valley Parkloh. Jadi Komunitas Islam lokal di sini mengorganisir acara ini dengan sposor utama MCCA (The Muslim Community Cooperative – Australia) dan Amlak (Islamic finance company). Saat Queen lebaran di sana, kegiatannya berkisar takewondo show, nasheed show, sirkus, reptile show, parade kostum pakaian, kompetisi makan dan sebagainya. Pada malam harinya juga dihibur dengan kembang api. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, minggu.
Ied pun bisa semarak di manapun kita berada, bahkan di negara yang muslim sebagai minoritas. Queen masih bisa menikmati suasana lebaran di sini dengan kreatifitas muslim di Melbourne yang  menyulap tempat-tempat di sini menjadi kampung Indonesia. Komunitas Islam di sini juga proaktif dalam merayakan Ied ini dengan mengadakan berbagai kegiatan yang bermanfaat. Semoga kita masih bisa menikmati Ramadhan dan Ied kembali, ya. Minal aidin Wal Faizinya teman-teman, mohon maaf lahir bathin.

No comments:

Post a Comment